• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Tugas Pengantar Teknologi Informasi (Enkripsi)

    Pengertian Enkripsi

    http://assets2.bigthink.com/system/idea_thumbnails/51107/size_1024/privacy.jpg?1370824149

    Enkripsi adalah sebuah metode mengubah bentuk atau wujud dari sebuah data, menjadi wujud yang tidak mudah untuk dipahami begitu saja tanpa menggunakan sebuah pola atau kunci tertentu.

    Kata enkripsi berasal dari bahasa Yunani kryptos yang berarti tersembunyi atau rahasia. Dulu ketika masih banyak orang yang belum bisa membaca, menuliskan pesan rahasia dengan cara biasa sudah terbilang cukup pada masa itu. Namun tentu hal tersebut tentu sangat tidak efektif, hingga kemudian mulailah dikembangkan skema enkripsi untuk mengubah pesan menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca guna menjaga kerahasiaan dari pesan tersebut ketika akan diantar ke sebuah tempat yang lain.

    Pada tahun 700 sebelum masehi orang-orang Sparta menulis pesan yang sesitif pada kulit yang dililit pada sebuah tongkat yang disebut scytale. Ketika tulisan tersebut dilepas akan menghasilkan karakter yang acak sehingga tidak mampu dibaca. Namun bila digunakan tongkat dengan diameter yang sama, maka kumpulan karakter acak itu dapat diuraikan kembali (decrypt) sehingga mampu dibaca oleh penerima.

    Diwaktu yang lain, orang Romawi menggunakan apa yang disebut Sandi Chaesar. Enkripsi jenis ini terbilang sederhana dimana masing-masing huruf pada teks digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih tertentu dalam alfabet. Sekilas mungkin ini terlihat sulit untuk di uraikan kembali, namun bila anda memperhatikan kata yang sering digunakan seperti penggunaan huruf D=A, akan mempermudah proses enkripsi.

    Dan hingga pada pertengahan tahun 1970-an, enkripisi melakukan sebuah lompatan yang besar, dimana B. Whitfield Diffie dan Martin Hellman memecahkan salah satu masalah mendasar dari kriptografi, yaitu bagaimana cara mendistribusikan kunci enkripsi dengan aman untuk digunakan kepada mereka yang membutuhkannya. Hal tersebut kemudian dikembangkan bersama dengan RSA dan mencitpakan sebuah implementasi public-key menggunakan algoritma asimetris, yang mana kemudian menjadi era baru untuk enkripsi hingga saat ini.

    Jenis-jenis Enkripsi

    1. Public Key – Kunci Asimetris

    https://svsg.co/wp-content/uploads/2016/07/encryption-everywhere.png

    Kriptografi asimetris atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik, menggunakan dua kunci yang berbeda: satu publik dan satu privat yang saling terkait secara matematis. Kunci publik bisa dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat harus dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.

    Contoh kasusnya: Ugha (sender) akan mengirimkan sebuah data kepada Rose (recipient). Ugha mengenkripsi datanya dengan public key yang ia miliki, lalu kemudian mengirimnya ke Rose. Dan hanya Rose yang mampu mendekripsi data tersebut dengan menggunakan privat key yang ia miliki. Dalam scenario ini publik key digunakan untuk mengenkripsi data tersebut, sementara privat key digunakan untuk mengdekripsi data tersebut.

    2. Private Key – Kunci Simetris

    http://algoworksupload.s3.amazonaws.com/new-algoworks/wp-content/uploads/2016/08/31133326/End-to-End-Encryption-.jpg

    Kunci simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu membagikan private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci simetris yang paling banyak digunakan adalah adalah AES, yang diciptakan untuk melindungi informasi rahasia pemerintah.

    Contoh kasusnya: Ugha (sender) dapat melakukan enkripsi dan dekripsi data dengan menggunakan satu kunci yang sama digunakan oleh Rose (recipient) selaku penerima data. Rose pun mampu melakukan hal yang sama dengan Ugha dengan menggunakan kunci yang tersebut.

    Enkripsi merupakan hal yang penting di era digital saat ini, tanpa kita sadari hal tersebut melindungi hampir disetiap aspek kehidupan digital kita. Terlebih saat anda melakukan transaksi online, namun masih ada sebagian orang yang merasa kurang yakin dengan keamanan yang ditawarkan saat melakukan transaksi diinternet. .

    Berikut beberapa jenis enkripsi yang sangat sulit untuk di hack

    1. Triple DES

    Pertama ada Triple DES, merupakan pengembangan lebih lanjut dari algoritma DES (Data Encryption Standard). Di mana DES dinilai sudah tidak kompeten karena kerap dibobol oleh hacker. Triple DES mempergunakan proteksi dengan 3 kunci berbeda, di mana masing-masing terdiri dari setidaknya panjang 56 bits.

    2. RSA

    Selanjutnya ada RSA yang umumnya dipakai publik secara luas, bahkan juga dipakai sebagai standar untuk berkirim data melalui internet. Tidak seperti Triple DES, algoritma RSA bersifat asimetris karena kunci dekripsinya yang berpasangan. Dengan metode ini, sampai sekarang masih mustahil ditembus.

    3. Blowfish

    foto-vpnquestionanswer-jenisenkripsi3

    Mirip seperti Triple DES, merupakan pengembang lebih lanjut dari DES. Perbedaannya dengan Triple DES, Blowfish akan membagi data yang akan dienkripsi menjadi banyak blok. Di mana per blok ukurannya adalah 64 bits, lalu tiap blok ini akan dienkripsi satu per satu secara berbeda-beda.

    4. Twofish

    foto-instructables-jenisenkripsi4

    Sebelum adanya Blowfish, awalnya adalah Twofish. Namun metode enkripsi antara Blowfish dan Twofish sendiri sangat berbeda. Twofish bersifat asimetris dan hanya mempergunakan satu kunci yang panjangnya bisa hingga 256 bits. Dengan metode ini, memungkinkan Twofish menjadi enkripsi tercepat saat ini.

    5. AES

    foto-dasbityard-jenisekripsi5

    Terakhir ada AES yang merupakan singkatan dari Advanced Encryption Standard. Kalau soal keamanan, kayaknya nggak perlu ragu lagi. Soalnya AES ini sudah menjadi standar pemerintah Amerika Serikat dan beberapa organisasi ternama lainnya. Panjang enkripsinya ada 128 bits namun sangat kompleks. Dalam kondisi ekstrim, bisa diperpanjang hingga 256 bits.

    Ilustrasi Enkripsi Beserta Penjelasan

    Enkripsi
    Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher).

    Plaintext
    rumah
    Motor
    kompor

    Ciphertext 
    xasgn
    suzux
    qusvux

    Dekripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima ‘pembalik’ dan key yang sama. Contoh:

    Ciphertext 
    xasgn
    suzux
    qusvux

    Plaintext
    rumah
    Motor
    kompor

    Picture

    Software CrypTool 2.0 (Stable Build 6222.1)

    Gunakan Software CrypTool 2.0 (Stable Build 6222.1) jika kalian ingin mencoba enkripsi data. pada software tersebut terdapat begitu banyak pilihan metode enkripsi sekaligus dekripsinya. berikut salah satu contohnya :

    Pada gambar diatas saya menggunakan klasik metode enkripsi dengan algoritma enigma serta Key : AAA. inputan :Saya sedang mengerjakan tugas pengantar teknologi informasi komputer dan sistem informasi ugm, dan menghasilkan output : Thiz fuepqd cgeuutzljwc hxjzf ekgziqfct bcvkybiyc drhuypnjk oqlqifyi ije nsgayw ahueqymmp shh.

    Manfaat Enkripsi

    Image result for hacker

    Seperti yang telah diketahui bersama bahwa enkripsi telah diterapkan sejak dulu pada pemerintahan maupun militer untuk menjaga informasi yang bersifat rahasia. Saat ini enkripsi digunakan untuk menjaga berbagai informasi pada sebuah sistem, seperti menjaga informasi bank anda pada saat melakukan transaksi belanja online.

    Enkripsi juga dapat digunakan melindungi data yang tersimpan pada perangkat penyimpanan anda seperti harddisk, CD atau flashdisk. Hal tersebut penting agar bila sewaktu-waktu laptop atau flashdisk anda dicuri, maka si pencuri tidak akan mampu mengakses data yang ada didalamnya.

    Namun meski demikian, enkripsi juga dapat dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk melakukan tindakan kriminal seperti yang terjadi baru-baru ini yaitu kasus Ransomeware yang menghebohkan dunia. Dimana data dari pengguna di enkripsi menggunakan algoritma dari si penjahat dan pengguna harus menebus dengan uang agar mendapatkan kunci untuk mendekripsi data yang dimilikinya.

    Sumber :

    https://jalantikus.com/tips/jenis-enkripsi-password/

    http://www.nesabamedia.com/pengertian-enkripsi/

    http://ondigitalforensics.weebly.com/cryptography/pengertian-dan-contoh-kriptografi-dengan-proses-enkripsi-dan-dekripsi#.WfR9Co0xXIU

     

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO